Sunday 30 November 2014

Jangan Memubazirkan Makanan!

Saat mulai mengetik ini, saya belum menemukan judul yang pas. Tapi apapun itu, saya berniat menulis ini ketika membaca status seorang teman di dinding fesbuk tentang penghematan BBM yang seyogyanya dimulai dari diri sendiri. Saat macet di jalan raya dan tak bergerak hingga 1-2 jam, masih banyak mobil yang tak mematikan mesin kendaraannya. Saat antre dan menunggu selama 15 menit kadang hingga 30 menit, masih banyak pengendara yang tak mematikan mesin sepeda motornya.

Ini pun yang sebenarnya hanya salinan dan status saya di fesbuk. Bagaimana gaya hidup seseorang ketika menikmati hidangan makanan di tempat pesta.



Ini contoh yang baik. Hehehe.. Makan di manapun, jangan pernah tinggalkan sisa selain kulit buah atau tulang. Ambil nasi secukupnya dan ambil lauk seperlunya yang kira-kira akan dimakan, bukan dibuang. Mulailah tanggalkan (maaf) gengsi gede-gedean.:-)


Lina M....:  Hmmm..
8 November at 10:35 · Unlike · 1

Веррј Кусрал: Persoalan meletakkan sendok garpu dengan membuka atau menutup setelah selesai makan, itu bukan perkara yang krusial atau fatal. Termasuk meletakkan tangkai garpu di sebelah kiri atau sebelah kanan juga tidak penting. Asal tidak berdenting saja ketika sendok garpu menyentuh piring, itu sudah bagus.


Веррј Кусрал's photo.
8 November at 10:48 · Edited · Like · 1

Lina: Hmmm..
8 November at 10:35 · Unlike · 1

Saya:  Persoalan meletakkan sendok garpu dengan membuka atau menutup setelah selesai makan, itu bukan perkara yang krusial atau fatal. Termasuk meletakkan tangkai garpu di sebelah kiri atau sebelah kanan juga tidak penting. Asal tidak berdenting saja ketika sendok garpu menyentuh piring, itu sudah bagus.
Веррј Кусрал's photo.
8 November at 10:48 · Edited · Like · 1

Muhib: he he..betul betul.
8 November at 10:39 · Unlike · 1

Tafsi Baslin :Klo sy d tmpt pesta malah g makan...takut keselek.
8 November at 10:41 · Unlike · 2

Raddina: memang harus begitu.
8 November at 10:42 · Unlike · 1

Saya: Pak dokter @Tafsi Baslin, kalau di tempat pesta yang piring terpaksa dipangku, saya malah tidak pedulikan etiket makan. Yang penting licin tandas piringnya. Yihaa!
8 November at 10:45 · Like · 3

Muhib: mereka akan bilang..ih rakus banget:)
8 November at 10:48 · Unlike · 1

Notaris: (Pemikirannya sama sama dg saya) tpLebih afdol kalo piringnya juga dijilatin...hehe...
8 November at 10:53 · Like · 1

Saya: @Muhib:: Huahaha.. Makanya ambil secukupnya. Biasanya ada lebih dari 6 macam menu sayur atau lauknya. Saya hanya ambil 3 macam paling banyak. Saya sering memperhatikan orang-orang diambil semua lauknya sampai piringnya penuh, akhirnya sengaja disisakan. Ketika di rumah sendiri mana kita tahu mereka rakus atau tidak.
8 November at 10:55 · Like · 2

Muhib: iya,khoirul umuri aushatuha
8 November at 10:57 · Unlike · 1

Hamdhi Anwar: Orang-orang tua dulu, selalu mengajarkan kepada anak-anaknya kalau makan haruslah sampai tandas tidak meninggalkan satu butir nasi pun>kalau bersisa nasi dipiring diingatkan, bahwa nasi yang  ditinggalkan menangis...
8 November at 11:01 · Unlike · 1

Saya: Mbak @Notaris: Sebenarnya tidak begitu. Hal yang keliru kalau semua lauk harus diambil semua lalu disisakan banyak dan terbuang. | Esensi prasmanan (dulu orang menyebut perancisan) dengan menu beragam agar para undangan punya banyak pilihan. Bukan keharusan untuk dilahap semua. Ayam goreng, daging rendang, manisan, ikan kakap, gado-gado, acar ketimun, sop, sate dan lain-lain diborong semua. Itulah yang disebut rakus. Kemudian (maaf) gengsinya gede untuk menghabiskan. Jadilah mubazir.
8 November at 11:03 · Like · 2

Lina: BILA PERLU BAWA TAPERWEAR DAN BAWA PULANG TUH MAKANAN ...KAN BERES NGGA JD MUBAZIR WKWKWKWK...SUGENG SIANG...
8 November at 11:26 · Unlike · 2

Saya: Pak @Hamdhi Anwar: Ya. Saya mengalami zaman itu ketika kecil di kampung. Kakek nenek dan para orangtua bilang jangan pernah membuang nasi. Akan menangis dan menjelma menjadi semut api. Kalau digigitnya apalagi dikeroyok, sakit dan panasnya luar biasa. Saya mematuhi nasihat itu. Setelah saya liat, telur semut api memang persis nasi. Pintar orangtua zaman dulu menasihati anak-anaknya. | Dan ternyata dalam qur'an, Allah tidak menyukai orang yang mubazir. | Nabi pun tidak menyukai orang yang menyisakan atau membuang makanan. Kalau tidak suka makanan itu, tinggalkan, jangan diambil. Itu sabda dan kebiasaan Nabi SAW.
8 November at 11:32 · Like · 1

Saya: @Lina: Jangan mempermalukan diri sendiri. Kalau tidak akan dihabiskan, jangan diambil berlebih. Itulah etiket makan yang sebenarnya. Di negara-negara maju dan berperadaban tinggi begitu etiketnya. Nah ini Indonesia. Sudahlah negara sedang susah, eh masih juga sekali lagi (maaf) gengsinya gede. Padahal aslinya tak faham etiket makan. Sederhana, bukan? Peace!
8 November at 11:37 · Like · 1

Lina: Lah loh...itukan drpd mubazir ktnya c wkwkwkwk
8 November at 11:39 · Unlike · 2

Notaris: Sepaham pak verry...
8 November at 12:26 · Unlike · 1

Putri: kalo sisa, bungkus pakai tissue, masukan ke tas, di jalan kasih ke kucing atau tunggu sampe rumah buat yg jaga
8 November at 13:14 · Unlike · 1

Saya: Huahaha.. | Mentang-mentang gratis.. Jadi diborong semua makanannya. Mulai dari camilan seperti empek-empek, siomay, es krim sampai makanan utama berikut kerupuk kriuk-kriuk. Eh bayar ya kalau di pesta hajatan? Kan di dalam amplop. Yihaa!
8 November at 13:20 · Like

Putri: khan bisa bawa tupper ware kecil2.
8 November at 13:21 · Like

Saya: Wah.. Senada nih dengan @Lina Mawiney. Kenapa gak sekalian masukkan tupperware saat antre? Masa makanan sisa di piring yang mau dikasih ke orang yang jaga di rumah!? Benar-benar tak elok.
8 November at 13:26 · Like

Putri: di amrik sdh biasa sisa makanan di piring di bawa pulang (bungkus) biasanya utk makan pagi atau anjing mereka
8 November at 13:39 · Like

Saya: Huahaha.. Itu sìh di amrik. Ini di Indonesia, yang babat sebenarnya buat kucing dan dihindari oleh orang bule, tapi masih laku di restoran besar. | Liat makanan ludes di piring aja dianggap aneh, apa tah lagi mau dibawa pulang. Paling juga sisa nasi yang hampir sebaskom dikasihkan ke ayam oleh empunya hajat. Yihaa!
8 November at 13:46 · Like

Lizza: kikiki masukin kantong sisanya
8 November at 17:26 · Unlike · 1
Saya: Huahaha.. Ada lagi yang komen. Tapi zaman sekarang udah mulai ada kok yang masukin ke dalam kantong. Biasanya buah kelengkeng atau permen. Hehehe.. Yang menghabiskan nasi dan lauk pun udah mulai banyak juga karena memang ambil secukupnya. Tahun-tahun lalu yang antre belakangan sering kehabisan lauk karena yang antre duluan sering borong semua.
8 November at 17:33 · Like

Kiti: widih ternyata sepertiitu nggak boleh lho kata mamah dedeh... yang ngambil berlebihan makanan dan memasukkan ke kantong maksudku.....haram hukumnya
8 November at 17:35 · Edited · Like

Saya: Lho, itu kan memang jatah dia. Kan biasanya dapat souvenir dan dua bungkus permen dari penjaga meja tamu. Kalau dulu dibuang itu permennya alias ditaruh di kursi atau di mana. Sekarang dimasukkan ke dalam kantong. Atau kelengkeng 3 buah. Dimasukkan ke kantong, bukan ditaruh di piring. Selesai makan, lupa dengan kelengkengnya. Bukan pengalamanku, tapi aku kadang memperhatikan begitu.
8 November at 17:56 · Like

Farida: Krn Butir Nasi Yg Terakhir Adalah Berkah Buat Yg Makan...InshaaAlloh..
9 November at 07:18 · Unlike · 1

Susanti: Satu lagi tambahan tips, makanlah dengan menggunakan tangan agar cepat terjadi prose di usus yg utama ia adalah sunnah
9 November at 21:03 · Unlike · 1 

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat!